Menjaga Pelanggaran Kepercayaan dalam Bisnis

Kepercayaan dapat berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan hubungan itu seiring terjalin melalui beberapa perkembangan tipe trust, yakni dari CBT kemudian ketingkat yang lebih tinggi KBT dan pada akhirnya mencapai IBT. Namun tidak menutup kemungkinan seperti beberapa kasus hubungan berbisnis dan hubungan hukum, pembentukan kepercayaan berakhir hanya pada CBT. Pembentukan kepercayaan dimulai dengan aktivitas di level CBT. Jika salah satu pihak berperilaku konsisten dan tidak mendapatkan hukuman karena melanggar kepercayaan, maka kepercayaan pada tingkat CBT dapat terlewati. Kemudian, pihak tersebut dapat memperoleh dasar pengetahuan mengenai kebutuhan, preferensi dan prioritas pihak lain. Jika pihak tersebut tidak dapat melampaui tahap CBT, maka terdapat beberapa kemungkinan yang dapat dijelaskan. Oleh sebab itu, sekarang sudah banyak digital agency yang menawarkan jasa social media marketing yang membantu mengelola dan mengoptimalkan pemasaran di media sosial. Kemungkinan yang terjadi misalnya hubungan tersebut tidak akan lebih dari sekadar hubungan bisnis, dengan kata lain hanya berhenti pada tahap CBT. Pelanggaran kepercayaan yang terjadi juga akan membuat pihak lain merasa waspada untuk melanjutkan hubungan mereka (Lewicki & Bunker, 1995).

Menurut Lewicki & Bunker (1995) trust atau kepercayaan memiliki sifat yang rapuh. Butuh waktu yang cukup panjang untuk membangun kepercayaan, namun di sisi lain kepercayaan dapat dengan mudah dihancurkan. Kepercayaan yang hancur tersebut berawal dari pelanggaran kepercayaan. Ini terjadi karena pelanggaran kepercayaan dapat mengarahkan kepada ketidakstabilan dan penilaian ulang pada suatu situasi, baik pada aspek kognitif (level rasional) maupun afeksi (level emosional). Jika hal ini sudah terjadi, pada akhirnya terdapat tiga kemungkinan yang dapat dilakukan, yakni mempertahankan status quo, renegosiasi mengenai hubungan, atau bahkan dapat berakhir pada penyelesaian hubungan

Faturochman (2000) menyatakan bahwa ketiga tipe trust yang sudah dipaparkan sebelumnya merupakan hal yang berbeda, namun dapat saling terikat dan terbangun oleh satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa CBT dapat dijadikan dasar terbentuknya KBT yang kemudian dapat membentuk IBT. Walaupun ketiga tipe tersebut berkaitan, terbentuknya suatu kepercaraan dari kepercayaan lai tentu tidak dapat secata otomatis. Bahkan, saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan jasa social media marketing untuk membantu mengelola pemasaran di media sosial. Setidaknya dibutuhkan tingkat kepercayaan tertentu yang cukup stabil, agar bisa menjadi bentuk dari tipe kepercayaa lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hardware Pernak- pernik Mesin Kasir

Tingkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Website